SIARAN PERS
Bandung, 08 Februari 2018 – Humas PTDI
Kamis, 08 Februari 2018, berlokasi di booth PTDI No. G39, Singapore Airshow 2018, Singapura, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI), Elfien Goentoro dan Gubernur Kalimantan Utara, Dr. N. Irianto Lambrie menandatangani Framework Agreement mengenai kerjasama pengadaan pesawat N219 Nurtanio.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berminat membeli 2 (dua) unit dengan opsi 1 (satu) unit N219 Nurtanio, dimana pengoperasian dan perawatannya dilakukan oleh PT Pelita Air Service. Penandatanganan ini merupakan keseriusan Pemprov Kaltara dan tindak lanjut dari kunjungan ke Kawasan Produksi PTDI di Bandung pada tanggal 12 Januari 2018 yang lalu.
Dr. N. Irianto Lambrie menyampaikan tujuan pembelian pesawat N219 Nurtanio karena ingin mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Utara yang hingga saat ini 70% wilayahnya merupakan kawasan hutan dan daerah ini relatif tertinggal dari banyak daerah lain di Kalimantan.
“Pertama niatnya adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di perbatasan dan pedalaman, lalu untuk pelayanan kesehatan”, kata Irianto Lambrie, Gubernur Kalimantan Utara.
Pesawat N219 Nurtanio pada dasarnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis, dan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang maupun ambulan udara.
“Kita ingin bisa menjadikan pesawat N219 Nurtanio ini sebagai ambulan terbang, tapi juga sekaligus karena ini pesawatnya bisa multifungsi untuk penyaluran logistik dan pengangkut orang atau penumpang ke daerah-daerah terisolasi di kawasan perbatasan Kalimantan Utara”, kata Irianto Lambrie.
Pesawat N219 Nurtanio diharapkan dapat menjadi solusi distribusi logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien akan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pesawat N219 Nurtanio juga dikembangkan untuk mendukung program jembatan udara seperti yang tertuang dalam Perpres No. 70 Tahun 2017 tentang “Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Dan Perbatasan”.
Pesawat N219 Nurtanio sangat relevan dengan kondisi alam di Indonesia, yang pada umumnya berbukit-bukit dan terdapat banyak pegunungan. Pesawat N219 Nurtanio memiliki kecapatan (speed) maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot, artinya kecepatan cukup rendah pun pesawat masih bisa terkontrol, ini sangat penting terutama saat memasuki wilayah yang bertebing-tebing, diantara pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver dan kecepatan rendah.
Pesawat N219 Nurtanio yang pada tanggal 16 Agustus 2017 telah melakukan uji terbang perdana, sampai dengan saat ini masih menjalani serangkaian pengujian sertifikasi. Proses sertifikasi merupakan proses penting untuk menjamin keamanan dan keselamatan karena akan digunakan oleh customer dan masyarakat umum
PTDI akan menyiapkan 2 (dua) purwarupa pesawat N219 Nurtanio untuk uji terbang hingga mencapai 350 flight hours dan 2 (dua) purwarupa lainnya untuk dilakukan fatigue test yang membutuhkan 3000 cycle fatigue test untuk mendapatkan Type Certificate di akhir tahun 2018.
Pesawat N219 Nurtanio nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting, kemudian dengan menjalankan sistem automasi pada proses manufacturing, secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.
Tentang PT Dirgantara Indonesia (Persero)
PTDI merupakan badan usaha milik negara yang didirikan pada tahun 1976, terletak di Bandung, Indonesia. Produk utama yang dihasilkan adalah pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang dan jasa rekayasa. PTDI memproduksi berbagai jenis pesawat terbang CN235 dengan type certificate untuk penumpang sipil, kargo, pembuat hujan, transportasi militer, patroli maritim, survei dan pengawas pantai.
Selain itu, PTDI juga menghasilkan berbagai pesawat terbang dengan skema produksi bersama dengan para mitra kerja strategis internasional a.l dengan Airbus Defence & Space untuk berbagai varian NC212 dan C295; dengan Airbus Helicopters untuk berbagai varian helicopter AS332, H225/H225M, AS550/555/565 dan AS350/365; dengan Bell Helicopter Textron untuk berbagai varian Bell 412. PTDI membuat dan memproduksi bagian-bagian, komponen-komponen, tools dan fixtures untuk pesawat terbang Airbus A320/321/330/340/350/380.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi :
Irland Budiman Manager Hukum dan Humas PT Dirgantara Indonesia (Persero) Mobile Phone : +62 811 2038 230 Office Number : +62 22 6054191 Email : irland@indonesian-aerospace.com |